Yamato Grace Uncategorized Jokowi Ajak Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Corona, Pengamat Beri Tanggapan

Jokowi Ajak Masyarakat Hidup Berdampingan dengan Corona, Pengamat Beri Tanggapan

| | 0 Comments | 2:00 pm

Dosen Magister Ilmu Komunikasi sekaligus dosen Magister Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional (UPN)"Veteran" Yogyakarta, Dr. Puji Lestari, SIP, M.Si, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan corona (COVID 19). Menurut Puji, pernyataan Jokowi tersebut tidak mengubah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kepala Pusat Studi Wanita UPN "Veteran" Yogyakarta itu mengatakan, dalam pernyataannya tersebut, Presiden berusaha memberi pengertian pada masyarakat bahwa Covid 19 masih berada di sekitar kita.

Sehingga, Jokowi berharap masyarakat dapat terus berhati hati dan menjalankan protokol kesehatan. "Kata presiden, PSBB tidak dicabut. Berdampingan dengan Covid 19 menurut pemaknaan saya, Covid 19 masih ada di sekitar kita, maka kita yang harus hati hati jaga diri kita sesuai protokol kesehatan," tambahnya. Menurut Puji, mengapa suatu pesan terkadang dimaknai secara berbeda, karena persepsi masyarakat sebagai penerima pesan tersebut.

Puji menilai, masyarakat yang sudah jenuh dan ingin bebas otomatis akan menganggap pernyataan tersebut sebagai peluang kelonggaran. "Mengapa suatu pesan kadang dimaknai secara berbeda karena persepsi masyarakat sendiri yang sudah jenuh dan ingin bebas, sehingga ketika ada pernyataan yang dirasa memberi peluang kelonggaran, langsung dimaknai memberi kelonggaran," ungkap Puji. Menurut Puji, dalam melaksanakan imbauan presiden ini, pemerintah juga perlu memperhatikan kepatuhan masyarakat.

Puji mengatakan, ketegasan pemerintah dalam pemberlakuan aturan PSBB memang diperlukan. "Inilah kelemahan kita negara demokrasi, memberi peluang kepada masyarakat bebas menerjemahkan pesan pimpinan secara berbeda beda, bagi yang melanggar tidak ada tindakan yang tegas," lanjut Puji. Sementara itu, Puji juga mengungkapkan, saat ini kebiasaan baru telah muncul di lingkungan akademisi.

Kini, menurutnya, seminar menggunakan Zoom sudah menjadi hal yang biasa dan para peserta dapat memperoleh ilmu dari rumah masing masing. "Sekarang ada kebiasaan baru di kalangan akademisi bahwa seminar menggunakan Zoom itu sudah biasa, dari rumah memperoleh banyak ilmu pengetahuan, memperoleh serifikat sebagai peserta maupun narasumber, ini yang dinamakan new normal ," ungkapnya. Begitu pula dengan pelaksanaan pelatihan daring.

Menurut Puji, kegiatan tersebut saat ini juga sudah menjadi kebiasaan baru. "Pelatihan online sekarang menjadi kebiasaan baru, bahkan melimpah ruah." "Mau seminar apa saja, kapan saja, hampir setiap hari ada, bahkan sampai waktunya hampir bersaman."

"Begitu juga rapat online, sekarang sudah biasa," cerita Puji. Puji mengatakan,kuliah daring pun sebelumnyadirasasangat susah sebelum adanya Covid 19. Hal itu lantaran kuliah daring masih dirasa di luar kebiasaan.

Sementara itu, Puji menambahkan, kini kuliah daring sudah terasa nyaman. "Ini begitu ada Covid 19, dosen dan mahasiswa banyak yang mengganggap kuliah daring sudah biasa dan nyaman juga dari berbagai tempat dapat kuliah," kata Puji. "Asal ada jaringan internet," tambahnya.

Menurut Puji, kebiasaan baru yang mendukung tercapainya target pekerjaan memang perlu diteruskan. "New normal yang mendukung tercapainya suatu target pekerjaan menurut saya perlu diteruskan, tetap aman dari Covid 19," tuturnya. Lebih lanjut, Puji memberi pesan pada media massa untuk turut berperan menyalurkan pesan sesuai harapan pemerintah.

"Mari media massa juga berperan menyalurkan pesan sesuai harapan pemerintah." "Tetap hindari penularan Covid 19 dengan PSBB sesuai protokol kesehatan, sembari kita menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru, jaga kebersihan dengan sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak aman, bekerja dengan teknologi komunikasi dan informasi yang mendukung kelancaran pekerjaan kita," kata Puji. Dilansir dari laman setkab.go.id , Presiden Jokowi menyampaikan masyarakat harus dapat berkompromi dan hidup berdampingan dengan Covid 19.

Jokowi pun mengajak masyarakat agar dapat berdamai dengan Covid 19. "Memang harus berkompromi dengan Covid 19, bisa hidup berdampingan dengan Covid 19, yang kemarin saya bilang, kita harus berdamai dengan COVID 19," kata Jokowi. Menurut Jokowi, informasi terakhir dari WHO menyebutkan, meskipun kurva sudah melandai, virus corona ini tidak akan hilang.

"Karena informasi terakhir dari WHO yang saya terima bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang." "Artinya, sekali lagi, kita harus berdampingan hidup dengan Covid 19. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif dan aman dari Covid 19," tegas Presiden. Jokowi pun menegaskan bahwa PSBB tetap berjalan.

Ia juga mengatakan, kehidupan masyarakat tetap harus berjalan dengan memiliki sebuah tatanan kehidupan baru atau new normal untukdapat berdampingan dengan Covid 19. "PSBB terus tapi seperti tadi yang sudah saya sampaikan, kita harus memiliki sebuah tatanan kehidupan baru untuk bisa berdampingan dengan Covid 19." "Artinya, kehidupan masyarakat berjalan. Sekali lagi, kehidupan masyarakat berjalan tapi kita juga harus bisa menghindarkan diri dari COVID 19, dengan cara tadi, cuci tangan setelah beraktivitas, jaga jarak yang aman, dan pakai masker," kata Jokowi.

Related Post