Selama 6 bulan pandemi Covid 19 melanda Indonesia, sampai hari ini belum juga menunjukan angka penurunan. Ketua Bidang Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, pengendalian Covid 19 adalah kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. "Masyarakat disiplin jalankan 3M dan pemerintah dengan 3T nya," ujar dia dalam Webinar Jangan Kendor! Displin Pakai Masker, Jumat (4/9/2020).
Adapun protokol 3M COVID 19 yakni, Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1 2 meter dan Mencuci tangan sesering mungkin. Sementara, 3T merupakan strategi pengendalian dengan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor. Pertama adalah Test yang berupa pembentukan jejaring lab pemeriksa lab Covid 19, percepatan tes Covid 19 bagi yang bergejala (suspek), target pemeriksaan 1000 penduduk per minggu, serta hasil PCR dapat diperoleh 24 48 jam..
Kedua adalah Trace yang berupa penguatan dan pelacakan kontak, minimal 80 persen kasus baru dilakukan pelacakan kontak dan dikarantina dalam 72 jam sejak dikonfirmasi, pemantauan kontak erat, minimal 80 persen kontak erat dilakukan pemantauan selama 14 hari sejak paparan terakhir. Ketiga adalah Treat, penyiagaan RS darurat, RS perawatan, dan RS rujukan Covid 19 serta pengobatan simtom, suportif, dan penyakit komorbid. "Covid 19 ini sampai saat ini belum ada obatnya, belum ada vaksin. Angka kematian rata rata 4,2 persen. Jadi semua bersama sama," tutur dia.
Tercatat, total kasus positif hingga 3 September kemarin adalah 184.268 orang, dengan angka kematian 7.750 orang serta angka kesembuhan mencapai 132.055 orang.