Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir ikut berbicara mengenai keputusan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengenai kelanjutan kompetisi. PSSI pada Jumat (28/3/2020) lalu sudah mengeluarkan keputusan mengenai nasib Liga dan para pemain serta tim pelatih klub kontestan Liga 1 maupun Liga 2 2020 dalam surat nomor SKEP/48/III/2020. Keluarnya surat keputusan tersebut menuai berbagai komentar dari sejumlah klub hingga pemain Liga 1 maupun Liga 2 2020.
Kali ini, kapten Persib Bandung, Supardi pun juga memberikan komentarnya mengenai keputusan tersebut. Melalui wawancara yang dilakukan oleh Superball.id , Supardi menjelaskan mengenai Liga yang kemungkinan bisa dihentikan, dirinya mengakui berat. Meskipun berat, Supardi mengatakan semuanya harus tetap terima dan mengerti situasi serius sekarang yang sedang dihadapi Indonesia.
"Ini pasti berat atau tidaknya kita harus terima karena memang situasi ini situasi yang serius untuk kita tanggapi dan kita juga harus taat kepada pemerintah." "Jadi ya saya mengikuti saja apa yang sudah ditentukan nantinya," terang Supardi. Lalu mengenai keputusan mengenai PSSI yang memperbolehkan pihak klub untuk membayarkan 25 persen gaji para pemain dan ofisial tim, Supardi enggan berkomentar lebih lanjut.
Hal ini disebabkan dirinya belum mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut dari Persib. "Saya belum tahu terkait hal ini dan saya juga belum mendapat kabar tentang surat edaran tersebut dari Persib." "Jadi saya tidak bisa berkomentar kalau soal ini karena memang dari Persibnya juga belum ada pemberitahuan," jelas mantan pemain Sriwijaya FC ini.
Sedangakan sebelumnya, mengenai pemotongan gaji, kuasa hukum Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Riza Hufaida, menyatakan keberatan dengan keputusan PSSI tersebut. PSSI sendiri mengambil keputusan bahwa selama bulan Maret hingga Juni adalah dalam posisi force majeure, dimana tim berhak memangkas gaji pemain dan tim pelatih hingga 75 persen. "Kita pasti sangat keberatan sekali dengan keputusan 25%, maksimal loh itu."
"Kita menyatakan keberatan dengan keputusan tersebut karena kita tidak dilibatkan terus kita juga keberatan maksimal 25%." "kita menuntut bulan Maret dibayar full karena pemain sudah bekerja penuh," tegas Riza. Kompetisi dalam negeri, khususnya Liga 1 dan Liga 2 2020 saat ini sedang dalam masa penundaan setidaknya hingga 29 Mei 2020 mendatang.