Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai wajar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dalam Pemilu 2024. Menurut dia, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut diunggulkan karena mempunyai para pendukung yang loyal. "Saya tidak terkejut Prabowo menempati peringkat pertama dalam segala situasi untuk calon presiden dan selalu bertahan di nomor satu. Ini menunjukkan Prabowo memiliki pemilih yang loyal," kata Bambang Soesatyo, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).
Semula, banyak pihak pesimis Prabowo akan ditinggalkan pendukung karena memilih menerima pinangan Presiden Joko Widodo untuk menempati posisi Menteri Pertahanan. Namun, belakangan Prabowo Subianto menjawab keraguan dan mampu menunjukkan kinerjanya sebagai menteri. "Ada prediksi ketika beliau ditaruh Menhan akan ditinggalkan pemilih. Ternyata tidak. Ini menunjukkan Prabowo memiliki pemilih loyal dan jumlah besar. Prabowo pantas maju kembali di Pilpres 2024," kata dia.
Dia mengaku tidak ada yang tidak mungkin di kontestasi pemilihan umum. Meskipun, menurutnya Prabowo sudah pernah mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2009 dan calon presiden pada pemilu 2014 serta 2019. "Apakah berkali kali gagal bisa berhasil? bisa," ujarnya. Dia menambahkan tingginya elektabilitas Prabowo tak lepas dari peran Presiden Jokowi.
"Ini bukti paling jeli Pak Jokowi merangkul Prabowo ditarik ke pemerintahan. Ini kepiawaian beliau dengan mengambil risiko tinggi khususnya pemerintah itu sendiri. Ternyata memang pilihan sangat tepat," tambahnya. Sebelumnya, CEO Cyrus Network, Eko Dafid Alfianto, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden terkuat di pemilihan umum (pemilu) 2024. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Cyrus Network, Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 18,7 persen.
Sementara itu, di urutan kedua, Joko Widodo, yang saat ini masih menjabat sebagai presiden untuk periode kedua. "Dalam simulasi banyak nama, 18,2 persen responden masih memilih Jokowi meskipun sadar bahwa ini adalah periode kedua pemerintahan Jokowi. Sementara, Prabowo unggul tipis 0,5 poin di angka 18.7 persen," kata dia, pada saat memaparkan hasil survei itu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/3/2020). Dia menjelaskan elektabilitas Prabowo naik hampir 8 poin dibandingkan periode Juli 2019.
Jika pada periode Juli 2019, Prabowo hanya di peringkat ketiga, tingkat elektabilitas 16 persen. Tingkat elektabilitas itu berada di bawah Sandiaga Uno dan Anies Baswedan.