Kisah pilu kakak beradik yang kelaparan hingga kurus kering, ternyata yatim piatu, langsung minta nasi saat petugas datang untuk selamatkan mereka. Di tengah wabah virus corona ini masih banyak kisah menyedihkan yang baru terungkap. Salah satunya adalah kisah kakak beradik yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Keduanya adalah Daluna (23) dan Rohima (21), warga Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Keduanya viral lewat video yang beredar. Mereka berdua terlihat kurus kering dan dua hari belum makan.
Bahkan salah satunya hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Keberadaan keduanya diketahui saat petugas membagikan sembako pada warga terdampak virus corona ini. Saat personel TNI dan Polri mendatangi kediamannya, dua orang tersebut terlihat wajahnya pucat, tubuhnya kotor, dan lusuh.
Saking laparnya, ketika mengetahui ada yang datang itu mereka langsung menanyakan nasi. Terkait keberadaan mereka berdua, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Saat ini, mereka berdua sudah dirawat di rumah sakit.
“Keduanya saat ini sudah dirawat di rumah sakit sampai sembuh dan alhamdulillah Bapak Bupati sudah menjanjikan untuk memperhatikan kakak beradik itu,” kata Donny. Berikut fakta lainnya soal kedua kakak beradik yang juga yatim piatu. Kapolres Muara Enim AKBP Donny Eka Syahputra mengatakan, mereka berdua tinggal bersama kakaknya yang juga tidak bekerja.
Sedangkan orangtua mereka diketahui sudah meninggal dunia. Untuk makan sehari hari, mereka diberi oleh tetangga sekitar dan juga adiknya yang tinggal bersama orangtua angkat. Terkait kabar dua hari tidak makan, ia menampiknya.
Karena sehari sebelumnya, kakak beradik yang terindikasi mengalami keterbelakangan mental tersebut sudah mendapat makanan yang diberi dari tetangganya. "Situasi itu yang membuat kedua kakak beradik itu menanyakan nasi mereka saat personel TNI dan Polri datang memberi bantuan” kata Donny saat dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020). Dari informasi yang didapat, kakak beradik tersebut sebenarnya sudah masuk dalam program keluarga miskin seperti Program Keluarga Harapan dan program lainnya.
Rumah yang ditempati juga pernah mendapatkan program bedah rumah oleh Pemkab Muara Enim beberapa tahun lalu. Mengetahui kondisi kakak beradik yang sangat memprihatinkan itu, Donny mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Muara Enim. Saat ini keduanya juga sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
“Keduanya saat ini sudah dirawat di rumah sakit sampai sembuh dan alhamdulillah Bapak Bupati sudah menjanjikan untuk memperhatikan kakak beradik itu,” kata Donny. Selain kedua kakak beradik ini ada deretan kisah lain yang terdampak corona. Ason Sopian, seorang bapak asal Batam terpaksa menjual handphone nya yang rusak demi membeli beras bagi lima anak dan istrinya.
HP tersebut ditawarkannya seharga Rp 10.000,00. Warga Kavling Kamboja, Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015 Kelurahan Sei Pelenggut, Sagulung, Batam, Kepri itu mengaku biasanya ia mengais rezeki menjadi buruh serabutan. Namun semenjak corona mewabah, tak ada lagi orang yang mempekerjakannya.
Ia kemudian berkeliling menawarkan ponsel rusak demi sesuap nasi untuk mengganjal perut anak anaknya yang kelaparan. Upayanya menjual HP rusak menyebar di media sosial. Ia pun mengaku mendapat bantuan bahan makanan pokok dari masyarakat.
Seorang mantan karyawan pabrik sandal bernama Oma (30) nekat mencuri tabung gas di sebluah warung kelontong di Bogor, Jawa Barat. Oma merupakan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di saat pandemi corona. Padahal, Oma memiliki empat anak yang harus diberi makan.
Lantaran kehilangan pekerjaan, Oma diusir oleh istrinya pada 17 April 2020. Ia pun mengaku terpaksa mencuri agar bisa makan. "Sebenarnya saya enggak mau (mencuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia.
Meski aksi pencuriannya digagalkan, namun ia terlanjur babak belur dihajar massa. Usai mengetahui alasan Oma mencuri, pemilik warung yang iba memberikan bantuan sembako kepadanya. Seorang pria berinisial A (40), warga Kelurahan Sari Rejo, KecamatanMedanPolonia, Medan, Sumatera Utara nekat mencuri beras di warung dekat rumahnya karena lapar, Sabtu (18/4/2020).
Saat dimintai keterangan, ia mengaku lapar namun tak memiliki uang untuk membeli makanan. Ia bekerja sebagai tukang bubut. Semenjak pandemi, bengkel tempatnya bekerja sepi, sehingga ia tak memiliki penghasilan sama sekali. Pria itu juga ditinggalkan oleh istri dan tiga anaknya yang memilih pergi ke rumah mertua.
"Pelaku menerangkan sudah lapar sekali, berhubung apa pun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing. Polisi pun kemudian mengecek rumah pelaku. Kondisi A memang sangat memprihatinkan. Polisi kemudian memberikan bantuan satu karung beras, telur dan sejumlah uang.
Menunduk dan tak kuasa menahan air matanya ketika menerima bantuan.