Sampah plastik selalu menjadi polemik berkepanjangan di negara Indonesia. Padahal jika meniru pengolahan sampah plastik di negara Jepang, masalah ini bisa teratasi. Perlu Cara pengolahan sampah organik tidak sama dengan plastik. Mengingat plastik bukan bahan yang mudah didaur ulang sehingga menimbulkan polusi.
Di laut saja terdapat 23 sampai 34 juta metrik ton polusi plastik yang masuk setiap tahunnya. Jumlah tersebut baru 11 persen dari jumlah sampah plastik yang ada di dunia. Bahkan dari angka tersebut jumlahnya diperkirakan bisa meningkat sampai 53-90 juta ton di tahun 2030 nanti [1].
Melihat angka yang begitu besar tentu saja kesadaran akan mengolah sampah plastik mulai dari sekarang harus segera diperhatikan. Dimulai dari bagian terkecil yaitu diri sendiri, rumah tangga baru pada kelompok yang lebih besar lagi.
Pengolahan Sampah Plastik yang Dilakukan Jepang
Jepang sendiri sudah pernah mengalami krisis mengenai sampah sejak dulu jauh sebelum Indonesia seperti saat ini. Bukan hanya sampah plastik saja tetapi juga segala jenis sampah yang dihasilkan setiap orang terutama yang jumlahnya banyak seperti rumah tangga.
Hanya saja jika pergi ke Jepang saat ini, kondisi setiap sudut kota selalu bersih. Jarang sekali melihat sampah yang berserakan di jalanan. Kebersihan ini tentu saja memberikan kenyamanan bagi masyarakatnya.
Lalu bagaimana pengolahan sampah plastik di negara Jepang yang dilakukan selama ini? Semua berawal dari Undang-Undang di Jepang yang berlaku dari tahun ‘97 mengenai daur ulang sampah. Mulai dari sinilah pemisahan sampah botol kaca, kaleng, dan PET atau Polyethylene Terephthalate dilakukan di tingkat manapun [2].
Pada tahun 2000 keluar lagi UU baru yang mengatur tentang pemisahan sampah pembungkus dari bahan plastik dan juga kertas. Jadi secara umum pengolahan sampah plastik yang dilakukan adalah sebagai berikut ini.
1. Pemilahan Sampah
Semua berawal dari proses pemilahan sampah yang berasal dari rumah tangga hingga pabrik dan perusahaan lainnya. Plastik termasuk jenis sampah yang tidak bisa dibakar atau moenai gomi. Karena tak bisa dibakar maka sampah ini termasuk yang bisa diolah kembali.
Tata cara membuang sampah plastik sendiri harus disesuaikan dengan simbol dan warna dari tempat sampah. Jadi jika ingin membuang sampah harus memperhatikannya terlebih dahulu agar tidak salah. Ada tempat sampah plastik botol ada plastik pembungkus yang tempatnya berbeda.
2. Proses Pengambilan Sampah
Kebiasaan membuang sampah sembarangan tidak bisa dilakukan di Jepang. Jadi jika berbelanja atau makan dengan pembungkus plastik, harus dibawa pulang untuk dipisahkan. Karena jadwal pengambilan sampah sudah ada sendiri yang berbeda-beda di setiap kotanya.
Semua masyarakat harus tahu kapan jadwal pengambilan sampah sehingga tidak terlambat untuk membuang sampah. Jika tidak sampah harus disimpan untuk dibuang di jadwal berikutnya.
3. Pengolahan Sampah Plastik
Sampai di pabrik pengolahan sampah, botol plastik dan pembungkus plastik akan dipilih kembali dan kemudian dipadatkan. Karena sudah dipisah sejak awal jadi prosesnya lebih cepat, bahkan dalam satu jam saja setengah botol ton selesai diproses.
Kumpulan botol plastik akan dipadatkan menjadi bentuk balok yang beratnya bisa mencapai 17 kg dengan ketebalan 40 cm.
4. Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
Usai berbentuk balok, sampah plastik kemudian akan diolah kembali melalui proses kimiawi menjadi berbagai jenis produk yang bisa dimanfaatkan. Contohnya saja benang fiber untuk pembuatan pakaian.
Ada juga pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan atau pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar. Sangat menarik jika Indonesia bisa meniru gaya Jepang dalam pengelolaan sampahnya.
Berbicara soal sampah plastik, AQUA salah satu perusahaan 48 tahun berkiprah sebagai pelopor air minum di Indonesia, ikut menciptakan jenis botol plastik yang bisa didaur ulang. Inovasi bijak berplastik yang pertama kali di Indonesia ini bahkan sudah memenuhi SNI dan tersertifikasi FSSC 2200 jadi sangat aman [3].
AQUA sendiri produk air minum yang memiliki tiga perlindungan yaitu menciptakan perlindungan ekosistem sumber air, memberikan perlindungan kealamian mineral yang menjadi kandungan dalam air. Terakhir adalah melakukan proses secara seksama demi melindungi kualitas AQUA.
Selama proses produksi, ekosistem di sekitar sumber air selalu dijaga dan dirawat. Tujuannya agar kualitas dari air serta keberagaman ekosistem tetap berlangsung dengan baik.
Air mineral yang diambil juga telah tersaring pasir serta batuan vulkanis. Oleh karena itu mineral di dalamnya sangat murni dan terlindungi. Ada empat kandungan mineral yang terdapat dalam AQUA yaitu kalsium, magnesium, natrium dan selenium [4].
Supaya tubuh tetap sehat pastikan untuk meminum AQUA di waktu yang tepat yaitu saat pagi hari. Melalui segelas AQUA racun dalam tubuh akan dibersihkan sehingga kinerja tubuh jadi maksimal.
Minum juga 30 menit sebelum makan guna memperlancar pencernaan. Tak lupa minum AQUA sebelum mandi untuk menurunkan tekanan darah. Waktu tepat lainnya adalah sebelum tidur, saat hamil, sebelum serta sesudah berolahraga dan saat sakit.
Setelah tahu kapan waktu untuk mengkonsumsi air putih dengan benar, tentu harus dilanjutkan dengan konsisten. AQUA adalah pilihan tepat untuk tetap menjaga kesehatan yang bisa memberikan perlindungan pada tubuh.
Dimulai dari pengolahan sampah plastik yang semakin mudah karena botol plastik yang bisa didaur ulang. Masyarakat bisa menjaga kesehatan lebih baik lagi.
Sumber:
- https://nationalgeographic.grid.id/read/132346281/studi-terbaru-masalah-sampah-plastik-di-bumi-sudah-di-luar-kendali
- https://jic.co.id/sistem-pembuangan-sampah-di-jepang
- https://www.sehataqua.co.id/aqua-100-persen-plastik-daur-ulang/
- https://www.sehataqua.co.id/kandungan-air-mineral-yang-baik-untuk-tubuh/